source: media.buzzle.com

Dari artikel lalu mengenai Impulse Buying, kita bisa lihat ternyata banyak faktor yang mempengaruhi kita untuk belanja yang gak sehat. Mungkin kita kenal orang yang kena masalah ini, tapi, tidak bisa dipungkiri kalau kita juga bisa lemah di 1 atau 2 faktor. Mungkin kita suka belanja kalau emosi, atau gampang gatel lihat barang online yang lagi murah (padahal ga butuh – butuh amat). Nahh, apakah selama ini kamu masih di batas aman untuk nurutin impulsi – impulsi kamu, atau sudah lampu kuning nih?

  1. Sesuai rencana atau ngga?

source: clevernotes.ie

Saat kamu sudah di atas 50% yakin mau beli barang, coba cek yang berikut ini:

  • Apakah itu kebutuhan yang krusial? Kalau gak ada itu, apa kehidupan kamu bakal susah?
  • Apakah kamu ada rencana untuk beli itu sebelumnya?
  • Kalau kamu jadi beli, apa kamu masih punya uang lebih untuk biaya yang lebih penting yang harusnya dibayar dahulu (pulsa, transport, dll)?

Kalau 2 dari 3 soal diatas jawabannya ‘ngga’, berarti kamu nyaris kena jebakan impulse buying!

Kamu kudu : Cepat – cepat tutup mata, taruh barang itu kembali ke raknya, ambil langkah seribu ke luar toko dan jangan menengok ke belakang! Jauhi pusat perbelanjaan dalam radius 1 km. Percaya deh, gak mungkin terjadi sekali ini saja. 99,99% kamu bakal lakukan lagi di masa depan!

 

  1. Cek tabungan kamu

image modified from: rikaverrykurniawan.com

Coba bandingkan jumlah tabungan kamu di bank atau di rumah tiap bulannya. Jika gak nambah – nambah padahal kamu dapet gaji tiap bulan, atau malah kurang, hati – hati guys!

Coba cek pengeluaran kamu untuk apa saja, dan berapa gede yang memang untuk keperluan atau kebutuhan mendesak, dan mana yang terbuang untuk barang yang jarang banget kamu pakai atau makanan fancy di mall. Mana yang lebih nguras gaji kamu?

Untuk menambal tabungan yang bocor, kamu perlu mencatat pengeluaran dan pemasukan kamu secara rutin. Tabung gaji kamu di awal, dan susun budget per bulan / per minggu. Cek uang kamu secara berkala. Saat kamu sadar uang kamu sudah menipis, kamu akan lebih bisa mawas diri kalau mau jajan.

 

  1. Kalau Emosi atau Stress, Kamu…

credit: sarah andersen

Yang namanya manusia memang gak lepas dari lelah emosional atau stress kalau lagi ada masalah. Kita butuh melampiaskan supaya merasa lega, ya gak? Tapi lihat tagihan kartu kredit kamu yang membengkak abis belanja, jadinya bete berkelanjutan kan!

Solusinya saat lagi beteeee: alihkan pelampiasan kamu ke kegiatan positif lainnya (yang lebih irit dan berfaedah), seperti beribadah, olahraga, makan buah, bersih – bersih, atau curhat ke sahabat kamu.

 

  1. Cek Transaksi Online

source: cdn.newsapi.com.au

Bagi yang punya online banking, cek deh mutasi rekening kamu di buku bank atau mobile banking. Kalau banyak transfer sana – sini dengan nama Tokop*dia, Laz*da, atau online store lain sampai bikin gaji kamu menguap, saatnya bertindak.

Saat kamu lagi online, sebaiknya: puasa buka website belanja online sampai kamu dikirimin voucher cashback 100% karena saking lamanya ga buka!

What Now?

Intropeksi diri, selalu budgeting & berpegang pada daftar belanja! Salah satu yang bisa membantu kamu mengalahkan godaan belanja yang paling ampuh adalah, buat goal menabung yang besar. Bisa untuk beli rumah, untuk pendidikan, atau biaya nikah. Fokus ke gol itu dan ingat terus saat mau berbelanja: semakin sembarangan kamu berbelanja, semakin jauh impianmu bisa tercapai.

Semoga artikel ini bisa memotivasi kamu untuk mengatur keuangan yang lebih baik yah, sobat GD! Semoga sukses menjalani hari ke depan~

Cek juga tips – tips hemat dan tips mengatur keuangan pribadi 😉

Comments

comments